PENYIHIR BERSAYAP DAN BERDARAH ABADI
karya Clumps Citra L.C.
*gambar hanya ilustrasi*
Mentari
senantiasa menyapa lembutnya suasana pagi di negri Cervus Vulpes. Negri
yang sepuluh tahun terakhir terbilang tenteram dan damai dari
peperangan dan serangan kegelapan. Sebuah kerajaan megah berdiri kokoh
disana. Kerajaan CasMag atau Rovering Castle Magic Magniteficence.
CasMag merupakan pusat pemerintahan Cervus Vulpes yang juga sekolah
penyihir dan akademi Kemiliteran Sihir.
Pagi itu murid-murid penyihir
tingkat Scarlet Threes bersiap di tepian danau CasMag, terletak
disebelah timur laut CasMag. Mereka bersiap-siap dengan pelatihan
Menyelam Tanpa Mantra. Peraturannya, masing-masing akademi harus
menemukan sebuah perkamen berisi mantra Peubah di dasar danau.
Kini giliran Earlard yang harus
menyelam, tetapi kendalanya Earlard sama sekali tidak bisa menyelam. Ia
seorang pangeran CasMag yang merupakan saudara kembar Erglard. Dengan
takut Earlard pun menceburkan dirinya ke dalam air berusaha agar bisa
sampai ke dasar danau dan menemukan perkamen itu. Ia terus mendorong
tubuhnya ke dasar danau, tapi ia tak kunjung menemukannya. Samar-samar
ia melihat pilar-pilar besar yang berdiri kokoh didalam danau itu.
Dengan penasaran Earlard pun menuju kesana. Tapi dengan sangat tiba-tiba
sebuah mulut besar menganga dihadapannya, siap menelannya.
“Aaaaa! Erglard, aku melihatnyaaaa!” jerit Earlard sejadi-jadinya saat terbangun dari tidurnya.
“Haaahh, kau ini berisik sekali!” tembal Erglard sambil mengerubuni tubuhnya dengan selimut rapat-rapat.
Ya, mereka pangeran kembar CasMag yang
keberadaannya masih cukup dirahasiakan dari orang luar. Karena bila
keberadaan mereka diketahui luas oleh kerajaan-kerajaan lain maka nyawa
mereka akan terancam akibat aturan Sejarah Albatros. Sejarah Albatros
menyatakan bahwa “…penyerahan tahta raja yang selanjutnya akan
ditentukan dari pertarungan pangeran kembar sampai salah satu di antara
mereka ada yang mati”. Aturan sejarah itu sangat ditentang oleh
orangtua mereka, Raja Whizzy Erg Chrolenskie dan Ratu Clouttynne Ruby
Hwanlee. Karena bagi mereka itu adalah hal yang sangat tidak adil.
Earl segera bangun sambil membangunkan kakaknya, Erglard.
“Aku melihatnya! Kau harus lihat sesuatu hal yang menarik di danau!” ujar Earl bersemangat sambil mengguncang-guncang tubuh Erg.
“Hah, aku masih ngantuk. Kau saja
sendiri kesana” sahut Erg tak peduli. Tapi Earl tetap menarik-narik
lengan Erg hingga Erg harus mengikuti langkah Earl. Mereka pun berlari
menuju danau. “Sebenarnya ada apa? Kenapa pagi-pagi begini kau
mengajakku kesini?” tanya Erg sambil menguap.
“Aku bermimpi, di dasar danau ada sebuah kerajaan yang sangat menakjubkan!”
“Itu hanya mimpi, Earlard” tembal Erg mengeluh sambil menutupi mulutnya yang terus saja menguap.
“Tidak, aku yakin ini nyata, Erg. Nyata
sekali” ujar Earl. “Hmm, aku yakin ada sesuatu yang sangat menarik di
dalam sana” bisik Earl.
“Dan kau akan menyelam kesana? Hah,
sudahlah. Ayo kita kembali.” Erg menarik lengan Earl menuju istana.
“Kita tidak boleh memakai piyama seperti ini keluar istana, bisa jatuh
harga diri kita”.
“Ah, ini bukan saatnya membicarakan
harga diri. Ini kesempatan kita berpetualang” sahut Earl. Earl terus
menoleh kebelakang memperhatikan permukaan danau itu. Langkahnya
terhenti saat ia melihat permukaan air danau berputar dan membelah
membentuk sebuah cekungan yang dalam hingga akhirnya menjadi sebuah anak
tangga menuju ke dalam danau. Earl tersenyum lebar, bahwa mimpinya itu
nyata.
“Heh, cepat! Nanti ayah dan ibu mencari
kita” kata Erg yang telah melangkah jauh dari Earl. Earl menoleh dan
mengangguk. Saat ia kembali melihat ke arah danau, tangga air itu baru
saja menghilang menyisakan gelembung-gelembung air disertai gelombang
kecil kembali ke keadaan semula.
CasMag di tempati oleh beberapa macam
kubu manusia. Mereka adalah Agmnus, siapa saja yang bisa melakukan sihir
baik itu manusia ataupun bukan manusia, Auria para Penyihir Sejati
Tingkat Tertinggi, Vhymour para menteri dan pejabat-pejabat tinggi
istana yang mengatur pemerintahan, Humwarrish para manusia murni tanpa
adanya campuran darah dari makhluk apapun, Spriesta kaum peri, Shyrenna
para manusia ikan, Lunatica manusia nocturnal, Zhymver para vampire
putih dan Humfhlyght kasta manusia yang paling tinggi keberadaannya
mereka adalah manusia sayap berdarah abadi.
Suasana serius dan penuh ketegangan
mengulum Ruang Rapat Utama. Raja dan Ratu juga menghadiri rapat agung
tersebut. Rapat itu membicarakan tentang penyerangan yang terjadi tadi
malam di wilayah Cargghot. Sekelompok makhluk asing yang tak diketahui
asalanya mencuri Cordon Starsion. Cordon Starsion merupakan bola bintang
yang menyimpan kekuatan pembangkit sihir yang terpendam. Hal ini
merupakan masalah yang sangat serius. Siapapun yang bisa mencuri Cordon
Starsion bukanlah sembarangan, pencurinya pasti makhluk yang sangat
hebat.
Berbeda dengan ruang kelas Scarlet
Threes. Ruangan itu dipenuhi oleh bisikan para akademi yang sedang
bergosip mengenai adanya penyerangan di Cargghot. Pangeran kembar baru
saja memasuki ruangan dengan heran. Earlard orang yang sangat penasaran
dengan adanya suatu keanehan yang terjadi. Ia memburu kursinya yang
bersebelahan dengan Mond, teman perempuan Earlard yang selama ini
orang-orang tahu adalah pacarnya tapi sebenarnya hanya teman biasa.
“Sepertinya ada yang menarik? Ada apa?” tanya Earlard sambil merangkul gadis pemarah itu.
“Earlard! Bisakah kau sopan sedikit
padaku! Aku adalah ratu!” tembal Mond sambil menyingkirkan lengan
Earlard yang menurutnya mengganggu. Diamond Silverly Clouttrux, disapa
Mond. Dia adalah seorang putri dari kerajaan Silverly Exphoria. Kerajaan
itu kini vakum karena tidak ada yang meneruskan tahta. Satu-satunya
penerus tahta hanya Mond. Tapi usia saat itu Mond masih berusia dua
tahun. Orang-orang kepercayaan Silverly menyatakan gelar ratu pada Mond
diusianya yang ketiga. Tapi mereka berpikir kembali, bisa apa anak yang
masih balita itu mengatur pemerintahan. Mereka pun menunggu usia Mond
beranjak enam tahun. Dari situ Mond dilatih untuk bisa mengurus
pemerintahan, namun Mond sangat menyukai berburu dan berperang. Dan
karena suatu undangan perjamuan, Mond diminta Ratu Ruby untuk mengikuti
akademi dan pelatihan ratu.
“Maaf, Mond” sahut Earl lalu duduk di hadapan Mond.
“Apa kau tidak tahu? Cargghot diserang” bisik Mond sambil mendekatkan wajahnya.
“Benarkah? Lalu apa yang terjadi?”
“Cordon Starsion berhasil dicuri.”
“Apa?” Earl terlihat terkejut.
“Exchangebeingysitras” gumam Fubby, tubuhnya tiba-tiba muncul dari ketidak nampakkannya. Kemudian
Fubby datang menyerbu Earl yang selalu cemburu melihat Earl berdekatan
dengan Mond. Fubby adalah saudara kembar Fuggy ‘si gadis aneh’. Dia
dijuluki sebagai setan penguntit, karena kerjaannya menghilang dan
muncul dimana saja kapan pun yang ia inginkan.
“Hei, sedang apa kalian?” ujar Fubby sambil mengguncang tubuh Earl hingga kepala Earl dan Mond saling terbentur.
“Aww, dasar bodoh!” balas Mond sambil memukul kepala Fubby dengan tongkat sihirnya.
“Heh, apa itu Cordon Starsion?” tanya Earlard pada Fubby. Fubby hanya mengangkat bahu sambil mengelus-elus kepalanya.
“Cordon Starsion adalah bola bintang
yang menyimpan kekuatan pembangkit sihir yang terpendam. Bola bintang
itu sangat hebat. Tapi bila dicuri, pencurinya pasti sangat hebat” ujar
Erglard.
Keesokkan harinya tanpa sepengetahuan
siapapun Earlard menuju danau dan berniat memasukinya. Selang beberapa
menit ia berdiri di tepi danau, tiba-tiba permukaan airnya berubah
mencekung dan membentuk sebuah tangga. Kini Earlard mencoba mencelupkan
kakinya kedalam air. Tapi apa yang terjadi, danau itu berubah beku
sehingga Earlard bisa menginjaknya. Dengan hati-hati Earlard menuruni
anak tangga itu sampai kedasar. Saat berjalan di tangga ia melihat
keindahan yang menakjubkan. Ia melihat para Shyrenna menari dan
menyapanya, terumbu-terumbu karang yang indah dan Pohon Jewel yang
gemerlap.
Tak sadar Earlard sampai di pintu
gerbang yang terbuat dari ranting-ranting Pohon Jewel. Pintu itu terbuka
dengan sendirinya. Earl memasuki sebuah ruangan yang tidak terlalu
besar dengan hati-hati. Didalamnya tertata rapi aksesoris-aksesoris
laut. Earlard melihat sebuah meja kecil di atas sebuah altar. Di atasnya
terdapat sepiring buah. Dengan segera Earlard menuju ke altar itu.
Tiba-tiba perut Earl berbunyi. “Haa, aku lapar” keluhnya. Earlard pun
menghampiri meja kecil itu dan menyambar sebuah dari buah yang berada di
piring itu lalu memakannya. “Hmm, enak sekali!” bisiknya. Setelah
selesai menghabiskan buahnya ia beranjak pergi, namun kembali lagi dan
mengantongi buah yang satunya lagi. “Ini untuk Erglard.” Earl kembali
berkeliling tempat itu dan bertemu dengan seorang Shyrenna.
“Apa yang sedang pangeran lakukan disini?” tanya Shyrenna itu.
“Ah, kau mengagetkanku. Aku..aku tidak tahu mengapa aku bisa ada disini. Ka..kau sendiri?” sahut Earl gugup.
“Ini Kuil Jewel Abadi tempat kami berlindung dari kegelapan.”
“Oohh, tempatnya sangat menarik. Bisakah kau beri tahu aku jalan pulang?”
“Tentu, Yang Mulia. Ikut aku.” Shyrenna
itu memberi tahu jalan keluar pada Earl. Mereka menuju kesebuah pohon
yang besar. “Ini Pohon Jewel, Yang Mulia duduk saja di atas mangkuk ini
nanti mangkuk ini akan mengantar Yang Mulia pulang. Tapi saat menaiki
mangkuk ini Yang Mulia tidak boleh berpikiran yang macam-macam. Zolanos abhrum”. Earl menaiki mangkuk itu dan duduk didalamnya.
“Maksudmu?” tembal Earl tak mengerti.
Belum Shyrenna itu menjawab pertanyaannya, mangkuk itu sudah melesat
jauh keatas dengan sangat cepat dan super cepat. “Aaaaaaaa! Apa ini??
Hoi, kau mau membunuhku ya? Apa maksudnya dengan pikiran yang
macam-macam? Hah, gila.” Tiba-tiba, Earl terperosok kesebuah tempat yang
sempit, gelap dan berdebu. “Aaduh, sakit” pekik Earl saat bokongnya
mendarat ditumpukkan abu perapian disebuah kamar.
“Aaaaaaaaa!” jerit seorang gadis yang
suaranya amat dekat dengan keberadaan Earl. Earl mencari-cari suara itu
dan ternyata suara itu adalah jeritan,
“Mond?” pekiknya. “Aaaaaaaaa!”
“Kenapa kau bisa ada disini, Earlard?! Kau…” nyaris saja Mond melempar sebuah buku yang sagat tebal kearah Earl.
“Tunggu, tunggu. Aku..aku juga tidak
tahu kenapa bisa ada disini.” Earl bangkit dan memperhatikan tempat
dimana ia jatuh. “Pe..perapian? Bagaimana kalau sedang berapi-api? Aku
pasti akan jadi pangeran panggang! Hoh, tidak. Kurang ajar si Shyrenna
itu.”
“Apa katamu? Shyrenna?”
“Aku tadi pergi ke danau dan ceritanya
panjang. Lalu aku bertemu dengan Shyrenna itu, aku menanyakan jalan
pulang dan inilah jalan pulangnya? Menyedihkan.”
“Hah, cepat keluar dari kamarku!” ujar Mond sambil mendorong Earl keluar.
“Kenapa kau mengusirku? Aku kan pacarmu?” sahut Earl yang sudah menabrak pintu.
“Pacar kepalamu! Cepat keluar! Oppenersous!”.
Mond berhasil mengeluarkan Earl tapi apa yang terjadi, banyak akademi
yang berada didepan kamarnya karena jeritan itu. Mond dan Earl cukup
malu. Mond langsung menutup pintu dan Earl bersikap biasa saja menuju
kamarnya.
Setibanya dikamar, Earl langsung menjejalkan buah yang di bawanya tadi kemulut Erg.
“Apa ini?” ujar Erg sambil mengunyah.
“Itu buah yang sangat enak” tembal Earl gembira.
“Lumayan. Kau dari mana? Kacau sekali?”. Earl hanya tersenyum.
Buah itu sebenarnya adalah buah dari
Pohon Jewel, buah Sayap Abadi. Buah ini akan muncul saat Humfhlyght yang
baru telah lahir. Jumlahnya pun sesuai dengan Humfhlyght yang terlahir.
Hari-hari berlalu penuh dengan
ketegangan. Hari ini banyak sekali serangan yang berjatuhan di istana
CasMag dari arah yang berbeda-beda. Semua Agmnus, Acrebeast dan Zeres
serta Auria telah siap menghadang dan melawan penyerang yang telah
datang. Sebenarnya, CasMag pun masih belum tahu apa yang diinginkan oleh
penyerang itu. Erglard, Earlard, Mond, Pearl, Fubby, Fuggy dan yang
lainnya juga ikut membantu.
“Erglard, Earlard kemarilah” ujar
ibunya, Ruby. Ruby memberi kedua putranya tanda naga biru kecil yang
bersemayam didalam tanda di tengkuknya. Ruby memiliki tanda tiga naga
dalam tubuhnya. Untuk tahu keberadaan anak-anaknya ia memberi Erglard
tanda naga Saber Soul dan tanda naga Dragnix pada Earlard menyisakan
Bluesnow naga pegasusnya. “Dengan tanda naga ini, ibu bisa tahu
keberadaan kalian bila kita terpisah oleh peperangan ini. Mereka bisa
melindungi kalian disaat nyawa kalian terancam.”
“Aku akan menjaga Earlard” ujar Erg berjanji pada ibunya. Ruby hanya mengangguk.
“Kau tak usah khawatir, kak. Aku akan
menjadi pemberani mulai sekarang dan tak akan menyusahkanmu lagi” sahut
Earl. Mereka pun bersiap bertempur. Erglard mengenggam dua pedang
ditangannya, Earlard hanya mengandalkan mantra dan tongkat sihir, Mond
bersiap dengan pedangnya, Pearl dan Fuggy menunggu dibelakang membantu
para Spriesta dengan sihir alam sedangkan Fubby membuat ritual untuk
melakukan penyerangan dengan Agmnus yang lain.
Makhluk-makhluk penyerang itu tak hanya
dari satu jenis saja. Berbagai macam kombinasi makhluk-makhluk kegelapan
seperti kombinasi antara serigala bermata satu dan haierne anjing hutan
raksasa pemakan bangkai, bitcherk siluman wanita setengah anjing dan
makhluk aneh lainnya.
Tanpa sadar sesosok makhluk kombinasi
antara lava, pohon, batu dan petir yang sangat besar muncul mengacaukan
semuanya. Kali ini bagian Auria yang menanganinya. Hanya ada delapan
Auria yang menyerang makhluk raksasa itu. Whizzy sendiri sang raja
CasMag berperang paling atas untuk menumbangkan kepalanya bersama Ruby
dengan Saber mereka.
“Hah, ini melelahkan dari pada pelajaran olah raga” teriak Earl seraya melempar mantra-mantra pemusnah.
“Payah! Ini sangat menyenangkan tahu!”
tembal Mond sambil mencabik-cabik tubuh-tubuh monster yang menyerangnya.
“Kalau kau mau belajar, kau juga bisa menjadi hebat seperti Erglard.”
Earl diam sejenak memandang Erg yang hebat itu.
“Erg memang hebat. Aku selalu ingin menjadi dirinya” ujar Earl murung. Mond mendekati Earl sambil waspada.
“Jangan selalu ingin menjadi orang
lain yang lebih hebat darimu. Tunjukkan pada semua orang bahwa kau punya
kemampuan sendiri yang lebih hebat dari siapapun, kau mengerti?”
kata Mond menyemangati Earl. Senyum Mond yang jarang sekali terlihat itu
membuat Earl merasa berani untuk menghadapi apapun yang menghadangnya.
“Kau benar, Mond. Aku pasti lebih bisa
dari apa yang orang lain bisa” sahut Earl penuh semangat. Tapi tiba-tiba
kaki Earl terasa berat dan tak bisa digerakkan di atas tanah. Perlahan
tanah yang dipijak Earlard berubah menjadi pasir hisap dan menarik tubuh
Earl kedalam tanah.
“Earlard! Pegang tanganku! Aku akan menarikmu jangan dilepas. Ayo cepat!” teriak Mond dengan panik. “Aku akan menarikmu!”.
“Sudah cepat pergi sana! Jangan bodoh!”
“Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu
tanah ini menghisapmu, tidak akan!” Mond menggeleng sambil menangis.
Tolong aku! Earlard perlu bantuan cepat!” teriak Mond sambil menoleh
kearah Erglard. Erg berusaha mendekati Earl dan Mond tapi sangat sulit.
Makhluk-makhluk itu terus menghalangi dan menjauhkannya dari Earlard.
“Sial!” gumamnya. Erg mengayunkan pedangnya dengan marah mencabik tubuh makhluk menjijikkan itu tanpa ampun.
“Fubby! Tolong aku!” Mond kembali meminta bantuan.
“Aku akan segera kesana!” sahut Fubby
dari kejauhan. Mond bisa melihat kondisi yang lain. Semua orang sedang
bertarung melawan makhluk-makhluk meyebalkan itu. Dan hanya dia yang
bisa membantu Earl, tapi Earl terus terhisap dan terus masuk kedalam
tanah.
“Earlard..”
“Kau jangan menangis, tetaplah bertarung
meskipun aku hilang. Kau yang selalu menyemangatiku. Kau juga yang
membuatku menjadi pemberani. Jadi kau tidak boleh menangis” pinta Earl
yang sudah terhisap sampai ke dadanya.
“Kalau kau mati bagaimana? Aku sendirian”.
“Aku tidak akan mati semudah itu. Aku
akan kembali. Aku yakin mereka tidak bisa membunuhku begitu saja. Kau
harus percaya, ya?” bujuk Earl supaya Mond berhenti menangis.
“Earl, bawa ini” Mond menggenggamkan sebuah pisau lipat pada Earl. “Ini pisau lipat, semoga bisa membantumu”.
“Aku tahu. Jaga dirimu!”.
“Earl..Earlaaard!”. Earlard pun terhisap
dan terkubur entah kemana. Mond harus menangis sejadi-jadinya sambil
mengayunkan pedangnya. Dengan sangat marah ia berharap bisa melenyapkan
makhluk-makluk disekitarnya dalam sekali gerakkan. Spontan ia
menancapkan pedangnya di tanah dan mengelupas menjadi Saber miliknya.
Saber yang sangat hebat kekuatannya. Gelombang dari Saber itu
mengguncang tanah di sekitarnya. Auria sangat terkejut melihat sinar
seperti itu.
“Itu, sinar Saber” gumam Whizzy. “Gadis itu?”
“Yah, kita perlu lakukan hal yang sama”
tembal Ruby sambil mengeluarkan sayapnya dan melesat ke atas kepala
makhluk lava batu yang mereka serang sejak tadi. Disusul oleh Whizzy
dengan kembangan sayapnya berdampingan dengan Ruby.
“Menjauhlah!” teriak Whizzy pada Auria
yang lain. Auria pun menjauh di atas alat terbang mereka masing-masing.
Terlebih dahulu Whizzy dengan segenap tenaganya menancapkan Sabernya
tepat ditengah-tengah kepala makhluk itu disusul dengan Ruby yang
menancapkan Sabernya di atas Saber Whizzy lalu mereka menghindar jauh.
Gelombang cahaya Saber mereka bersatu disertai guncangan yang sangat
hebat dengan sinar yang terpancar terang meluluhlantakkan tubuh makhluk
itu sampai hancur berkeping-keping. Para Auria melakukan hal yang sama
pada makhluk-makhluk yang masih tersisa di darat.
Ruby segera memanggil Bluesnow. Naga
kecil itu muncul dari tengkuknya dan berubah menjadi seekor pegasus yang
sangat cantik. Ia pun segera menungganginya menuju kearah Mond. “Mond!
Raih tanganku!” Mond meraih tangan Ruby dan menunggangi pegasus itu
bersama. Mereka melesat kelangit yang luas diikuti oleh Auria yang lain,
Agmnus dan semua orang yang tersisa. Menuju Laut Beku.
Sedangkan Whizzy memburu Erg dan
memintanya untuk terbang dengan sayap sepertinya. “Erg terbanglah,
keluarkan sayapmu!” ujar Whizzy.
“Tapi, ayah?” sahut Erglard.
“Kau pasti bisa”. Whizzy menjulurkan
tangannya. Erg mencoba berkonsenterasi dan tak lama punggungnya
mengeluarkan sayap seperti ayah dan ibunya. “Larilah kearahku”. Erg
berlari kearah ayahnya dan meraih tangan ayahnya dan terbang bersama
menyusul ibunya untuk menemukan Earlard.
Earlard tersadar di sebuah ruangan kosong disuhu yang dingin. Tiba-tiba seorang pria membuka pintu ruangan itu.
“Kau sudah sadar. Ikut aku sekarang”.
Pria itu menarik Earl dengan paksa keluar ruangan dan mejatuhkannya
dihadapan seseorang yang lain.
“Aku sudah menunggu keberadaanmu. Ambil
darahnya”. Seseorang yang ada dihadapan Earl nampak aneh dan mengerikan.
Wajahnya ditutupi oleh gerai rambut, dari suaranya orang itu adalah
pria dan dilihat dari warna kulitnya dia seperti Zhymver. Dan dia adalah
Fhordo Black (Fhoby), Raja Zhymver Hitam Berdarah Iblis. Pria yang
diperintahkan itu mengambil sebuah botol kecil sebesar kelingking dari
sakunya.
“Tunggu! Apa yang akan kalian lakukan?” tanya Earl.
“Ah, aku lupa. Aku akan menjelaskan
sedikit mengapa aku membawamu kesini” ujar Fhoby. “Pasti kau tahu
tentang Humfhlyght, kan. Apabila Darah Humfhlyght dicampur dengan Cordon
Starsion, maka campurannya akan membangkitkan Naga Langit yang dapat
menguasai alam semesta. Dan aku akan menakhlukkan naga itu untuk menjadi
penguasa semesta ini.”
“Lucu sekali. Itu omong kosong yang sangat tak masuk akal” sahut Earl. “Dan kau tidak akan bisa mengambil apapun dariku.”
“Baiklah kalau kau tidak percaya, anak
manis. Lakukan, Thomb!”. Thomb berusaha menancapkan botol kecil yang
digenggamnya pada lengan Earl. Tapi Earl terus memberontak dan berhasil
melarikan diri keluar dari tempat itu. Dengan segala upaya Thomb pun
berhasil mendapatkan darah Earl dan langsung memberikannya pada Fhoby.
Fhoby melangkah kesebuah tempat dimana ada Cordon Starsion. Lalu ia
menuangkan darah itu kedalamnya.
Saat itulah orang-orang CasMag datang
menolong Earl yang sudah kelelahan melawan Thomb. Tiba-tiba, badannya
merasa segar dan segera bangkit menyerbu Fhoby. Earl mengeluarkan
Sabernya menyerang Fhoby. Mereka bertarung sampai Fhoby terperosok
kedalam Laut Beku. Earl terus mendorong Fhoby kedasar laut sampai tak
terlihat. Saat itu Naga Langit bangkit karena darah Humfhlyght telah
menyebar ke Laut Beku. Para Auria bersiap-siap menyerang. Earl muncul
dari dalam laut melesat kearah naga itu dengan sayapnya yang spontan
muncul dipunggungnya. Teapat di atas kepala Naga Langit itu Earl
berdiri. Dia berbicara pada naga itu dengan terdengar hebat. Seolah-olah
naga itu dibawah kuasanya. Earl melakukan perjanjian dengan naga itu
agar naga itu bisa tidur kembali di tempat yang lebih nyaman. Dengan
tawar menawar jaminannya. Naga itu pun akhirnya mau mematuhi perintah
Earl, naga itu berpikir bahwa Earl yang telah membangkitkan kekuatannya
yang telah terkubur selama ratusan tahun. Jadi naga itu merasa bahwa
Earl lebih hebat darinya.
Earlard mengantar peristirahatan naga
itu di sebuah gunung berapi di dekat Laut Beku. Naga itu meminta Earl
untuk menutup gunungnya saat ia masuk kedalam gunung itu dengan
menggunakan minimal sepuluh Saber Auria. Earl pun menyanggupinya. Naga
itu berhasil ditidurkan kembali.
Naga itu bisa menjadi sangat jahat
apabila pembangkitnya adalah pengaruh dari kegelapan akan tetapi naga
itu bisa menjadi sahabat apabila pembangkitnya pengaruh dari keabaikan
yang abadi.